Bagian
6 : Antara Kita Saja
“Aku
ikut!” kata Bara sambil bergegas menyambar dompet dan HPnya diatas meja dekat
ranjang.
“Jangan!
Siska sudah berpesan untuk tak memberitahumu! Dia akan kecewa kalau aku tak
menepati janjiku.”
Bara
menatap Bunga dengan dahi berkerut.
“Apa
yang ingin disampaikan Siska? Kenapa aku tak boleh mengetahuinya?”
Bunga
mengedikkan bahunya, membereskan barang-barangnya dan beranjak untuk segera
meninggalkan kamar tempat Bara menginap.
“Sesuatu
yang penting tentang Zhara. Entahlah! Tadi Siska terdengar cukup tegang.”
“Jadi
aku benar-benar tak boleh ikut ke rumahmu?”
Bunga
tersenyum pada Bara.
“Aku
akan memberitahumu setelahnya. Ok?”
Bara
hanya mendesah sebagai jawaban.
“Aku
pulang.”
“Tunggu!”
seru Bara cepat sambil meraih tas di meja, mengambil agenda dari dalamnya dan
menyerahkan pada Bunga.
“Catat
alamatmu disini! Aku boleh main kesana bukan?” Bunga kembali tersenyum dan
mulai menulis alamat lengkapnya. Menyerahkan kembali agenda itu pada Bara dan
melangkah keluar meninggalkan Bara yang masih heran dengan sikap Siska yang tak
mau menemuinya.
***
Simak selengkapnya di “air mata diantara illalang” segera terbit!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar