Zhara
mengerjap. Menatap kembali layar LCD di depannya. Menyusuri kata demi kata yang
terangkai disana. Dan tanpa sadar tangan kirinya terangkat, menekan dadanya.
Seakan dengan begitu debar yang ada disana bisa mereda.
“Nduk!”
Ini sudah kali kedua lelaki itu menyebutnya dengan sebuah panggilan yang
melemparnya kembali ke masa silam. Menyeret ingatannya ke sosok lelaki maya
yang pernah menjalin kisah dengannya. Kisah yang akhirnya hanya menyisakan
luka. Yang hanya membuatnya terpuruk hingga beberapa lama.
“Nduk!”
Panggilan
itu hanya milik mereka. Tak ada orang lain yang mengetahuinya. Tak ada satupun
orang yang memanggilnya dengan sebutan yang sama.
Mungkinkah?
Digelengkannya
kepala untuk mengusir tanya. Kembali disusurinya rangkaian pesan yang
diterimanya di situs K. Situs tempatnya membuang segala kejenuhan dan
kelelahan. Situs tempatnya merubah diri dalam sosok samar. Hingga tak ada
seorangpun yang mengenalinya. Hingga tak ada seorangpun yang menyangka akun itu
miliknya.
Dan
semua itu dilakukannya untuk menghindar dari kejaran sekeping kisah di masa
silam. Kisah yang membuat seluruh rangkaian ceritanya dengan lelaki maya itu
kandas!
“Jadi
bagaimana mungkin lelaki itu mengenalnya? Tak ada satupun petunjuk yang
menghubungkan dirinya dengan sosoknya di situs K.”
Kembali
zhara mendesah dengan keras.
“Ini
hanya kebetulan!” Desis zhara lelah.
Tak
mungkin pengirim pesan itu adalah sosok lelaki mayanya. Tak mungkin! Jikapun
benar lelaki maya itu mengenalinya, tentu dia akan berlari kencang menjauhinya.
Menghindarkan dirinya hingga tak terlihat.
Ya!
Bukankah dia bagai virus penyakit bagi lelaki mayanya? Bukankah dia bagai hantu
bermuka seram yang harus dijauhinya? Ya! Lelaki itu tak mungkin dia!
***
Senyum
terkembang dibibir tipisnya seiring jemari yang menekan tombol send di layar
laptopnya. Bukan tak sengaja jika dia menyisipkan panggilan itu dalam inbox
yang dikirimnya.
“Nduk!”
Panggilan
itu tentu akan mengingatkannya pada sosok lelaki yang selama ini
disembunyikannya. Panggilan sayang yang dipikir hanya mereka yang mengetahuinya.
Dia meremas rambut ikalnya yang mulai panjang. Sudah waktunya merapikan rambut
yang begitu susah diatur jika telah memanjang. Kesibukannya menyusuri data akun
perempuan itu membuatnya larut dan tak memperdulikan penampilannya. Penulusuran
yang membuahkan hasil memuaskan.
Kembali
senyum terkembang dibibir tipisnya. Sekarang tinggal menjalani rencana yang
sudah disusunnya. Mengadakan pendekatan dan melancarkan berbagai rayuan dibalik
sosok suaminya!
Tawa
lirih terdengar diantara kesunyian. Perempuan itu selalu berpikir dia tak
mengetahuinya. Perempuan itu menganggap bodoh dirinya!
Suara
geraman kebencian terlontar keluar.
Perempuan
itu dan Rama, suaminya! Membodohinya! Membodohi Joy! Membodohi orang-orang yang
terikat pernikahan dengan mereka!
Desah
kesal terlontar keluar. Teringat bagaimana sakit hatinya saat mengetahui
perselingkuhan mereka. Teringat kesedihannya menyaksikan betapa larut mereka
dalam kisah yang memuakkan. Dan teringat bagaimana dirinya menahan diri agar
tak meledak. Berpura-pura tak mengetahui cerita mereka. Berusaha sekuat tenaga
bersikap biasa. Dan menyusun rencana untuk menghancurkan kisah tersembunyi
mereka!
Senyum
tipis kembali merekah. Mereka tak pernah mengira! Bahwa dialah yang memporak
porandakan kisah perselingkuhan mereka! Rama bahkan membelanya mati-matian saat
perempuan itu mengemukakan kecurigaan padanya.
Tawa
lirih kembali terdengar dari mulutnya. Tawa kepuasan karena dia berhasil
membuat Rama ketakutan berada dekat dengan zhara! Tawa yang terus terdengar
hingga berhenti begitu terdengar nada SMS masuk dari HP yang ada disamping
laptopnya.
“Sedang
menunggu bidadari keluar ruang kantornya. Yang merindumu, Joy.”
Joy!
Semua
berjalan sempurna! Pembalasan itu akan berjalan mulus sesuai rencana. Dikemasinya
barang-barang dimejanya. Dan beranjak untuk menyambut lelaki yang sedang
menunggunya. Lelaki yang sengaja dijeratnya sebagai bagian balas dendam.
Senyum
manis tersungging di bibirnya. Seiring langkahnya keluar untuk menghampiri
sosok lelaki tampan yang berdiri disamping mobil biru tua. Seiring bayangan
akan kehancuran pernikahan perempuan bernama zhara!
***
Goresan
cerita Rinzhara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar