BAB 26


 
CUPLIKAN BAB 26

“Aku hanya ingin hukum berlaku adil pada semua pihak.” Suara Gunawan memecah keheningan diantara mereka.
Meeta hanya diam mendengarkan Gunawan. Suara Gunawan tampak lesu penuh beban.
“Aku sudah berusaha membuat semuanya berjalan di alur yang benar. Tapi apa dayaku jika semuanya menjadi menyimpang saat tak lagi berada dalam wewenangku?
“Terlalu banyak uang berbicara. Terlalu banyak tangan yang ikut mencampurinya. Terlalu besar namanya. Dan masihkah aku bisa menyalahkan jika sahabatku sendiri memilih uang dan berseberangan jalur denganku?”


Gunawan menghembuskan nafas lelah. Meeta dengan keterdiamannya mencoba menjadi pendengar yang baik untuk Gunawan. Sahabatnya hanya butuh didengarkan, bukan ditanya ataupun meminta saran.
Gunawan membuka matanya, gurat merah mewarnai mata Gunawan, menyiratkan kesedihan dan kekecewaan.
“Aku tak akan menyerah! Aku akan berusaha keras. Untukmu dan untuk keadilan! Tapi aku hanya bisa melakukannya sebatas wewenangku.”
“Maafkan aku jika akhirnya semuanya tak berjalan sesuai dengan kemauan kita, maafkan aku kalau akhirnya pengorabananmu akan terlihat sia-sia. Maafkan aku! Tapi aku tak bisa melakukan apa-apa saat berkas perkara berpindah tangan nantinya.”

*** 
Salam sayang
by Rinzhara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar