beri aku kesempatan


“Konyol!”
“What? Kau bilang konyol? Kau pikir aku bodoh tak bisa melihat perubahan itu di dirimu? Kau berubah!!”
“Harus berapa kali aku bilang bahwa tidak ada wanita lain!”
“Hah! Mana ada maling ngaku?”
“Terserah! Silahkan kau terus tersiksa dengan pikiranmu sendiri! Tapi perlu kamu tahu! Tak ada wanita lain!!”
“Bullshit!”
“Terserah!” kata Gilang sambil mengibaskan tangannya kesal. Dia sudah melangkah keluar meninggalkan kamar ketika tiba-tiba berbalik dan menatap Keysha dengan pandangan prihatin. “Sebaiknya kau mencari kegiatan! Agar pikiranmu tak dipenuhi prasangka. Ada baiknya kau mulai bekerja lagi. toh anak-anak sudah besar.”
“Prasangka??” teriak Keysha murka.
“Sudahlah! Aku lelah terus dicurigai. Pikirkan kata-kataku!”

rasa sesaat


  • Bersemi?
Entahlah..
  • Kenapa menipu diri?
Kenapa bertanya?
  • Kau tahu kenapa!
Tidak! Aku tak mengerti!
  • Ahh sudahlah!

Riani mendesah jengkel. Ingin segera menutup jendela chat dilayar Laptopnya. Tapi dia tak bisa! Bagaimanapun saat ini adalah saat-saat yang selalu ditunggunya akhir-akhir ini.

  • Buzz! Kau mencintaiku!
Ya!
  • Lalu?
Hanya rasa..
  • Maksudmu??
Ya! Kita hanya rasa! Hanya sebatas rasa..dan biarkan waktu memudarkannya!
  • Sanggupkah kamu?
Bukan hanya aku..tapi kita!
  • Tidak buatku..

Riani kembali mendesah. Ada sedikit nyeri yang menyayat hatinya. Sakit! Ternyata memang lebih sulit menipu hati..
Ahh! Kenapa begitu sulit meyakinkan lelaki itu bahwa rasa mereka salah! Tak tahukah dia? Bahwa dengan caranya memaksa Riani untuk menerimanya membuat hati Riani semakin tersayat!
Dengan kasar Riani menyeka matanya. Dia tak ingin menangis! Tidak boleh menangis! Tidak pantas perempuan bersuami menangisi lelaki lain!

  • Buzz!
    Anto..sudah! Cukup! Seminggu ini kamu terus menanyakan hal yang sama..tidak bisakah kita bersahabat?
  • Tidak! Aku ingin memilikimu!
OMG!! Tidakkah kamu sadar? Semua ini hanya akan berakhir dengan rasa sakit!
  • Aku menyayangimu Riani! Aku tak akan menyakitimu! Akan kubuat kau bahagia..
Bullshit! Bagaimana bisa kau bilang begitu?
  • Riani sayang, kau harus percaya padaku! Rasa kita kuat dan kita akan bahagia.
Tidak! Mana ada perselingkuhan membawa bahagia?? Bagaimana kebahagiaan bisa kita dapatkan jika banyak orang yang akan menangis karena kebodohan kita! Cukup! Sebaiknya memang kita tak lagi berhubungan. Goodbye!

Dengan cepat Riani menekan tombol logout di jendela chatnya.

“Oh My God!! Kuatkan aku!” bisik Riani lirih sambil sibuk menghapus air mata yang tak lagi mampu dibendungnya. Pandangan riani nanar menatap layar di depannya, sesekali tangannya mengusap air mata yang tak mau berhenti menetes. Bahu riani berguncang, isak lirih terdengar diantara rangkaian kata yang meluncur pelan dari mulutnya.

“Kenapa semesta mempertemukan kami jika akhirnya hanya rasa sakit yang kami terima?
“Kenapa Kau tumbuhkan rasa di hati kami jika Kau tahu keadaan kami tak memungkinkan untuk menyatukan rasa?
“Kenapa? Kenapa Tuhan??” air mata semakin deras membasahi wajah Riani.
“Oh Tuhan.. tidakkah lelaki itu sadar? Bahwa dia juga tak mungkin meninggalkan istrinya? Oh Tuhan…”

Bahunya tersengal menahan isak agar tak terdengar anak-anaknya yang sedang bermain di luar kamarnya. Tak dapat dipungkiri hatinya berdarah, dia mencintai lelaki itu. Rasa cinta yang membuatnya hampir melupakan anak-anak dan suaminya. Rasa cinta yang datang di saat yang tak tepat. Riani menarik nafas panjang. Mencoba sedikit meredakan perih di hatinya.

Luka ini akan sembuh pada akhirnya. Dia tahu itu! Meski meninggalkan bekas dan akan membuat hidupnya gagap untuk sesaat.
Ya sesaat! Karena waktu akan menghapus lukanya, waktu juga akan membuat rasa ini memudar dan bersama waktu pula hidupnya akan berjalan seperti sedia kala.

Benarkah?

***

By Bungailalang

tak kuingkari, aku jatuh cinta!


Satu sentakan getarkan rasa..
Sadarkanku bahwa kau ada disana..
Bergelung nyaman penuh harap..
Akan rasa yang berbalas!

Satu sentakan yang membuatku terpana..
Hadirmu tak terelak!
Menggoda rasa..
Menggelitik sukma..
Seolah menyapa..
Menyatakan keberadaan!

Satu sentakan yang menyadarkanku akan rasa
Penolakan dan pengingkaran tak lagi ada
Dan akupun jatuh cinta, Bahkan sebelum kita berjumpa
Satu sentakan yang membuatku tak bisa mengelak..
Ya nak! Berjuta cinta menunggu hadirmu di dunia!



By Rinzhara

*dedicated for my little princess – welcome to the world, deandra*


aku dan perempuanmu!


Aku berlalu..
Melangkah dalam kebisuanku. Diiringi senyum perempuan itu.
Sudut mataku menangkap tanganmu dibahu

"Sadarlah!! Kau hanya selingan saat aku tak ada."

Aku menjauh.
Kata-kata perempuan itu ikuti langkahku. Membuntuti kemana ku berlalu.
Dan kediamanmu bagai sembilu.

"Kami saling cinta! Kami akan bersama! Tak terpisah!! Pergilah!!"

Dan aku terus melangkah..
Meninggalkan rasa..Menghapus amarah..
Bungkammu membuatku terluka!!

***

salam pecinta sahabat - 1


Hi sahabatku..
Aku sudah baca emailmu kemarin dan ikut prihatin dengan apa yang kau alami. Memang hanya kau yang bisa merasakan beratnya masalah yang menimpamu dan benar katamu bahwa orang luar hanya bisa bilang 'sabar'. Tapi ..itu tak berarti bahwa menyerah adalah pilihan yang tepat.
Percayakah kau bahwa cobaan hanya akan diberikan seberat kau mampu menanggungnya.
Jadi bertahanlah! Lalui semuanya dengan ikhlas! Jangan menghindar dan jangan biarkan dirimu dikalahkan oleh masalah. Be strong girl!
Percayalah! Selalu ada setitik cahaya diujung kegelapan. Tak ada masalah tanpa jalan keluar.
Jika saat ini semua tampak suram itu hanya karena saat ini kau sedang terkurung dalam kegelapan. Kau terlalu mengasihani dirimu hingga beban yang kau tanggung lebih berat dari yang terlihat.


kenangan menyayat


Goresan kata dalam tinta merah muda..kubaca seksama..kuresapi rasa..

Apa kabar bunga ?
Tahukan kau sayang?
Ditiap detik dan menitku hanya kau yang ada direlungku.
Tak sabar kulabuhkan kapalku dipantaimu.
Ingin rasanya kuputar waktu agar segera bisa menjemputmu ke penghulu.

Aku mencintaimu disetiap detak jantungku.
Ezet.

Goresan warna merah muda telah memudar, termakan detak jarum jam, terkikis mentari yang berganti rembulan, tersamarkan oleh tahun yang telah tergantikan..

Ingin itu jadi milikku kini!
Tapi..
Aku menahan diri..
Kusibukkan diri agar keinginan itu hanya sebatas ingin..
Aku tak ingin kembali hanyut bersama obsesi..
Aku bertahan dari harapan tak pasti yang menggodaku tiada henti..
Aku menghindari mimpi semu yang pernah kau goreskan ditiap lelapku..
Aku tak menginginkanmu lagi!

Ah ya!
Tak perlu mencibir dan menudingku menipu diri!
Ya! Aku akui..
Aku menipu diri!

Tapi jika itu bisa membuat mentari kembali menghangatkan hati..
Jika dengan menipu diri bisa membuatku tak memikirkanmu lagi..
Jika dengan itu aku bisa ceria kembali..
Aku akan jadikan menipu diri sebagai hobi,
Kan kulakukan di setiap menit berganti!

Kau tahu kenapa?

Karena aku ingin senyum itu tak lagi tersungging dibibirmu!
Seperti senyumku yang kau rampas dari hidupku!
Aku ingin menyakitimu!
Seperti luka yang kau goreskan dihatiku!
Aku ingin menipumu..seperti kau menipuku ratusan kali waktu dulu!

Tahukah kau?

Bahkan aku ingin melihatmu hancur seperti kehancuranku kala itu!
Setiap tetes air mataku harus terbayar dengan derai tangismu..
Setiap luka yang kau goreskan dihatiku harus terbayar dengan sayatan dalam dijiwamu!
Aku ingin membencimu ditiap detak jantungku!
Aku ingin melukaimu ditiap lubang porimu!
Aku ingin melihatmu terpuruk bersama kebohongan dan kemunafikanmu!!
Meski untuk semua itu, aku harus menjalani hari bagai mayat hidup!

Goresan warna merah muda berserakan berupa serpih..
Gugu ku sesali musnahnya kenangan terakhir..
Jingga mentari senja terlihat kabur dibalik derai air mata..
Kuayunkan langkah tinggalkan taman kenangan..
Mencoba hapus kenangan menyakitkan..
Saat kuterpuruk menunggumu yang tak juga datang..
Dan aku terus melangkah..
Bersama sebuah ingatan menyayat..
Tak hiraukan undangan biru muda yang tersimpan dua tahun terbang dan terhempas..
Tak hiraukan saat seorang pemulung membacanya dengan terbata..


Mohon doa restu atas pernikahan

Gee dan Ezet

***


By Rinzhara


Karena Kepergianmu

Apa yang paling membuatku menyesal dengan kepergianmu?
Bukan karena sakit yang kau tikam dihatiku
Meski sampai kini luka itu tak juga sembuh..

Bukan itu!

Bukan pula air mata yang terus menetes karena kehilanganmu
Meski sampai kini sisanya masih membekas dan sulit terhapus

Bukan itu!

Dan bukan juga karena rindu yang masih sering mengganggu
Yang masih terus menunggu satu kata terucap dari mulutmu
Untuk seluruh janjimu yang ternyata palsu

Bukan..ya bukan karena semua itu!

Tapi..
Yang paling membuatku menyesal adalah..
Karena kau pergi dengan membawa semua rasaku..
Semua mimpiku..
Semua inginku..
Semua kemampuanku..
Hingga semua rangkaian kataku pun menjauhiku..

 
By Rinzhara

Andai Bisa Kuputar Ulang Waktu


Andai bisa kuputar ulang waktu..
Ada yang ingin kuhapus diputaran waktu lalu..
Saat-saat kau menghilang dan berlalu..
Saat dimana kuterus mencarimu
Saat dimana kumelukai hati dan jiwaku karena kepergianmu

Ya..andai bisa kuputar ulang waktu
Kan kuganti penggalan dimasa itu..
Tak kan kubiarkan diriku terbuai mimpi semumu
Tak kan kusakiti hati dan jiwa memikirkanmu
Karena kau tak pantas mendapatkan rasa terdalamku

Ahh andai bisa kuputar ulang waktu
Kan kuhilangkan satu kisah dalam hidupku
Agar senyum terus merekah dibibirku
Agar ceria tak meninggalkanku
Dan kelam tak pernah menjadi bagian hidupku

Andai bisa kuputar ulang waktu…


 
By Rinzhara

Ya, pergilah!!


Ya..ya..ya pergilah dan berlalu..
Aku tak kan merindu..

Pergilah!!
Aku tak kan menahan langkahmu

Jangan lupa bawa tawaku..
Dan juga ceriaku..

Berlalulah!!
Aku tak kan menangisimu

Dan beri semua bahagiaku
Untuk wanita itu..

Ya..ya..ya pergilah dan berlalu..
Aku tak kan merindu..

Tapi tunggu..
Jangan ambil rasaku..
Aku butuh tuk penuhi hatiku

Jangan rebut mimpiku..
Aku inginkan tuk jalani hariku
Meski sendu..
Meski pilu..
Meski harihariku menyimpan sedu..

Ya..ya..ya pergilah dan berlalu..
Aku tak kan merindu..



By Rinzhara