salam pecinta sahabat - 1


Hi sahabatku..
Aku sudah baca emailmu kemarin dan ikut prihatin dengan apa yang kau alami. Memang hanya kau yang bisa merasakan beratnya masalah yang menimpamu dan benar katamu bahwa orang luar hanya bisa bilang 'sabar'. Tapi ..itu tak berarti bahwa menyerah adalah pilihan yang tepat.
Percayakah kau bahwa cobaan hanya akan diberikan seberat kau mampu menanggungnya.
Jadi bertahanlah! Lalui semuanya dengan ikhlas! Jangan menghindar dan jangan biarkan dirimu dikalahkan oleh masalah. Be strong girl!
Percayalah! Selalu ada setitik cahaya diujung kegelapan. Tak ada masalah tanpa jalan keluar.
Jika saat ini semua tampak suram itu hanya karena saat ini kau sedang terkurung dalam kegelapan. Kau terlalu mengasihani dirimu hingga beban yang kau tanggung lebih berat dari yang terlihat.


Sahabat!
Keluar dan lihat sekelilingmu! Banyak orang memiliki beban lebih berat darimu. Banyak orang selama bertahun-tahun mengalami kemiskinan dalam hidupnya. Banyak orang sepanjang sisa hidupnya menanggung malu akibat perbuatan salahnya di masa lalu. Tapi apakah mereka lantas menyerah dan memilih berhenti untuk hidup?
Apakah mereka tak lagi bisa bersosialisasi dengan orang lain sepanjang hidupnya?
Apakah mereka tidak bisa bahagia??
Tidak! Waktu akhirnya membuat semua masalah itu menjadi mudah untuknya.
Mereka yang miskin tak terus menyesali kemiskinannya, mereka terus berusaha untuk memenuhi kebutuhannya.
Mereka yang pernah melakukan kesalahan bisa berubah menjadi lebih baik dan akhirnya semua orang memaafkan kesalahannya.
Kau juga bisa seperti mereka.
Kau telah menyadari kesalahanmu, kau kini tahu bahwa mendapatkan kekayaan dengan cara pintas itu salah!
karena kesalahanmu itulah yang membuatmu mendapatkan semua masalah beruntun ini. Suamimu di penjara karena kesalahannya menggelapkan dana perusahaan, kekayaanmu disita pengadilan dan kau harus mulai lagi semuanya dari awal. Kau yang terbiasa hidup bergelimang harta tanpa harus bekerja kini harus mulai memikirkan bagaimana bisa mencukupi kebutuhan hidup setiap harinya. Kau harus bisa menghidupi kedua anakmu, memenuhi kebutuhan mereka dan juga menguatkan mereka untuk mampu melalui ini semua.
Sahabat!
Sadarkah kau? Semua ini terjadi karena kau terlalu menuruti keinginanmu. Kau menginginkan semua kemewahan tanpa mau bekerja keras. Kau memanjakan dirimu tanpa melihat kemampuan suamimu! Hingga suamimu berbuat curang di perusahaannya. hingga suamimu mengambil uang yang bukan haknya. Dan sadarkah kau? Karena kau hanya menuruti hawa nafsumu semua orang menjadi korbanmu. Lihat! Suamimu kini dipenjara! Anak-anakmu menderita karena terpisah dari ayah yang mencintai mereka. Bahkan anak-anak harus menanggung malu didepan teman-temannya.
Lihat! Banyak karyawan di non aktifkan karena perusahaan mengalami kebangkrutan. Banyak keluarga yang kehilangan mata pencahariannya. Lihat! Semua ini hanya karena kau dan keinginanmu yang membabi buta!
Jika kau tak mendapatkan masalah ini mungkin sampai kini kau tak tahu kesalahanmu. Mungkin kau sampai kini tak menyadari bahwa perbuatanmu telah merugikan banyak orang. Bahkan kau tak akan menyadari bahwa kau telah berbuat dosa.
Dan kini!
Setelah kau menerima akibat dari perbuatan salahmu, setelah kau mendapatkan teguran dari Yang Diatas dan setelah kau tertimpa masalah. Kau akan menyerah?
Oh sahabat!
Kapan kau akan berubah menjadi dewasa?
Kapan kau akan membuang sifat manjamu yang menyebalkan?
Semua ini menimpamu karena kelakuanmu. Karena keegoisanmu dan karena nafsumu!
Dan kau tak boleh menyerah dan meninggalkan semua orang menanggung akibat dari ulahmu.
Kau harus bertanggungjawab!!
Kau harus berubah!! Kau harus memperbaiki semua kerusakan yang kau lakukan. Bangkit!!!
Keluar dan carilah kerja! Hidupi keluargamu! Cukupi kebutuhan anak-anakmu! Dampingi mereka melalui kesulitan hidup yang ditimbulkan olehmu! Dampingi dan tunggu suamimu dengan setia sampai dia bebas keluar dari kungkungan sel penjara.
Kau tak bisa seenaknya menyerah dan meninggalkan kekacauan pada mereka. Kau kini yang harus memperbaiki semuanya.
Sahabat!
Semua masalah ini diberikan padamu agar kau bisa hidup lebih baik.
Ayolah! Aku tahu kau wanita kuat. Aku tahu kau mampu melalui semua ini dengan tabah. Kau harus bertahan. Harus!!
Kasihan anak-anakmu. Kasihan suamimu yang selalu berkorban demi kamu. Ingat! Suamimu sampai di penjara karena ingin membahagiakanmu meski dengan cara yang salah.
Jadi lalui semuanya berdua. saling menguatkan dan tetap bersama.
Sahabat!
Saat ini memang masih terasa berat. Tapi waktu yang akan membuatnya mudah. Lalui saja semuanya dengan ikhlas dan kau akan menemukan jalan keluar pada akhirnya.
Sahabat!
Jika saat ini setitik cahaya itu belum tampak dikegelapan yang mengukungmu, itu karena kau tak mau membuka mata hatimu.
Itu karena kau terlalu terpuruk dalam kegelapanmu. Bangkit!! Masih banyak sahabat yang mau menunjukkan arah padamu.
Sahabat!
Kami menyayangimu.

Salam,
Pecinta sahabat
***

Dia segera mematikan laptopnya setelah menekan tombol send di layar LCD nya. Bangkit dan mulai kembali aktifitasnya yang tertunda.
Masih banyak email yang harus dia balas. Masih banyak sahabat yang harus dia baca curahan hatinya dan masih banyak yang menunggu balasannya.
Dia mendesah. Berharap apa yang dia lakukan dapat sedikit meringankan beban para sahabat.
***
By Rinzhara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar