Bukan hanya milikmu seorang! [ 1 ]

Judul : Bukan Hanya Milikmu Seorang!
Tema : Perselingkuhan!
Genre : Drama Dewasa

BAGIAN PERTAMA : TERUNGKAP!

Gee mengusap pelan air mata yang meleleh di pipinya. Tak sekejappun dia alihkan pandangannya dari seberang jalan dimana dia duduk di balik kemudinya. Kedua sejoli yang sedang bermesraan di taman itu tak pernah tahu sepasang mata basah milik Gee dari tadi memperhatikan tingkah mereka.
Mereka terlalu asik dengan kemesraan mereka, terlalu sibuk saling menyentuh dan memagut penuh gairah, terlalu larut dalam bisikan dan tawa mereka. Hingga tak menyadari sekelilingnya. Hingga tak menyadari keberadaan Gee yang sibuk menata hatinya, menenangkan emosinya dan menahan dirinya untuk tidak berlari menyeberangi jalan untuk mencaci maki keduanya.
Tanpa memalingkan kepalanya Gee meraih HP yang menyuarakan deringan sms. Melirik sekilas nama pengirimnya dan mendesah lelah.
“Si pengirim gelap!” desis Gee gemas.
Seharusnya dia berterimakasih pada siapapun sosok yang mengirim sms itu padanya tadi pagi. Karenanyalah Gee jadi tahu apa yang terjadi hari ini di taman itu. Karenanyalah Gee bisa tahu apa yang dilakukan Danu di belakangnya. Karenanyalah Gee tahu tentang semua kepalsuan Danu padanya.
Gee menghembuskan nafas kesal membaca rangkaian huruf yang terpampang di layar HPnya.

“Gimana? Masih belum percaya apa yang kubilang? Aku tak pernah bohong! Aku selalu mengatakan yang sebenarnya. Andai dari kemarin kau mau membuktikan kata-kataku. Kau tak perlu terluka seperti ini! Kau tak perlu menangis sesenggukan di dalam mobil!”

Dengan cepat dipalingkannya kepala ke belakang, mencari-cari sosok yang sebenarnya dia sendiri tak mengetahui wujudnya.
“Dia ada di sini!” gumam Gee pada dirinya sendiri. “Mana dia? Yang mana sosoknya? Siapa dia sebenarnya?”
Sudah sebulan lebih dia menerima sms-sms gelap itu. Sms yang tak diketahui siapa pengirimnya. Sms yang selalu mengabarkan padanya hal-hal mengenai Danu dan kelakuannya. Sms yang mengancamnya akan memberitahukan perselingkuhannya pada suami dan istri Danu jika dia tak mau menghentikan hubungan mereka.
Gee menekan tombol panggil di HPnya, memperhatikan dengan seksama sekelilingnya. Pada sosok-sosok tak dikenalnya di sekitar tempatnya berada. Memasang pendengarannya baik-baik, menunggu suara HP berbunyi. Dan tak ada apapun yang terjadi!
Gee sudah hampir keluar dari mobilnya untuk mendekat ke arah sekerumunan orang yang sedang berdiri menunggu bus kota lewat di belakangnya. Saat sudut matanya menangkap dua sejoli di seberang taman berdiri dan melangkah berpelukan menuju cottage di dekat mereka.
Sebuah sayatan terasa menggores hatinya. “Kamar yang sama! Bahkan Danu memilih kamar yang sama seperti saat mengajaknya!”
“Shitt!” umpat Gee pelan.
Dengan menahan marah, Gee menyalakan mesin mobilnya. Memacu cepat meninggalkan tempatnya tadi berhenti, menekan gas dalam-dalam untuk meluapkan amarahnya dan pergi sejauh-jauhnya meninggalkan kesedihannya.
***

“Hmm..lagi di cottage dengan Sekar ya?”
Danu langsung menekan tombol delete di HPnya.
“Siapa Nu?” tanya Sekar sambil memeluk dadanya.
“Orang iseng!”
“Pengirim gelap itu lagi?”
“Iya!”
“Siapa sih dia Nu? Smsnya mulai menggangguku juga.”
“Gak tahu! Kalo ditelpon gak pernah diangkat.”
“Iya, aku juga nyoba berkali-kali. Kalaupun diangkat dia cuma diam tak bersuara.” kata Sekar kesal. “Istrimu kali!”
“Bukan! Setia juga diganggu kok!”
“Gee?”
“Bukan! Dia juga diganggu!” jawab Danu dengan nada kesal.
“Kok kamu tahu?”
“Tahu apa?”
“Kalau Gee juga diganggu. Gee yang bilang atau kamu melihatnya sendiri?”
“Dua-duanya.”
Sekar bangkit dari posisinya berbaring. Menatap mata Danu dengan marah dan dengan pandangan menuntut.
“Kau bilang tak pernah bertemu Gee!”
“Sekali! Hanya untuk membuktikan perkataanmu bahwa dia si pengirim sms itu. Hanya sekali Sekar! Dan itupun di kafe dan kami tidak berdua! Ada temannya yang mendampinginya.”
Sekar masih menatap mata Danu dengan tatapan tak percaya. Dengan lembut Danu menarik lengan Sekar, membawanya kembali berbaring di dadanya.
“Ayolah sayang! Jangan buang waktu kita dengan bertengkar.”
Sekar mendesah untuk menghilangkan kekesalannya.
“Iya deh! Kita lupain Gee dan si pengirim sms itu. Waktu kita tinggal sebentar Nu! Nanti sore aku harus balik ke Jakarta.”
“Tinggallah di sini!”
“Andai aku bisa.” bisik Sekar lelah.
“Setidaknya, tinggallah lebih lama!”
“Sudah sebulan Nu! Sudah terlalu lama aku meninggalkan keluargaku.” jawab Sekar sambil membelai lembut dada Danu. Menarikan jemarinya di kulit Danu, menggoda dan merangsang Danu dengan belaiannya yang lembut.
Danu mengeluh pelan sebelum membalikkan badannya menghadap Sekar. Memagut bibir Sekar dengan penuh gairah dan kembali larut mereguk kenikmatan tubuh sintal di sampingnya.
HP di atas meja samping ranjang itu berbunyi nyaring. Danu mengabaikannya dan terus memompa kenikmatan di tubuh Sekar. Dengan terengah Sekar meraih HP itu, menekan tombol di keypadnya dan mulai membaca isi sms itu pelan dan dengan suara mendesah.

“Gee ada di luar, istrimu sedang dalam perjalanan ke cottage dan sebentar lagi suami Sekar akan bergabung dengan kalian. Wah! Bakal seru nih!”
***
Bersambung





Tidak ada komentar:

Posting Komentar