BAB 1 - MAMPIR DISINI - BACA BAB 2 - KLIK YANG INI
CUPLIKAN
BAB 3
Meeta Pratiwi,
seorang ibu rumah tangga biasa yang menghabiskan waktu senggangnya untuk
bercanda dengan teman-teman sekolahnya di Facebook. Pembawaannya yang ceria,
ceplas ceplos dan menyenangkan banyak membuat pribadinya disukai oleh teman-temannya.
Di media sosial facebook, Meeta hanya berteman dengan teman-teman masa
sekolahnya. Dia membatasi dirinya untuk orang-orang yang tidak dikenalnya.
Berbagai macam isu tentang kejahatan di dunia maya dan banyaknya perceraian
yang disebabkan oleh media sosial ini membuatnya bersikap hati-hati dalam
menerima permintaan pertemanan.
Perkenalannya
dengan Bayu berawal dari seringnya mereka berinteraksi di status Rayhan, mantan
teman SMA nya yang ada di jaringan teman Bayu. Permintaan pertemanan Bayupun
dia terima karena selama ini Bayu begitu sopan menanggapi komen-komennya.
Persahabatan
mereka pun berlanjut, chatting di FB dan perhatian yang diberikan Bayu membuat
Meeta akhirnya menganggap bahwa Bayu pribadi yang baik dan pantas dipercaya.
Untuk itulah, atas ijin suaminya akhirnya Meeta bersedia saat Bayu mengajak
bertemu di sebuah mall di kawasan Jakarta Selatan.
Tak ada
firasat apapun Sabtu itu, dengan diantar suaminya sampai depan lobi, Meeta
menemui Bayu untuk pertama kalinya. Sikap Bayu pun sangat menyenangkan meski
mereka baru pertama kali kopi darat. Pembawaan Bayu yang bersahabat dan cepat
akrab mencairkan suasana kaku yang awalnya ada diantara mereka. Meeta
benar-benar tak menyangka jika Sabtu itu Bayu telah merencanakan semuanya
dengan masak.
Masih
jelas dalam ingatan Meeta pertemuan mereka Sabtu Siang itu.
Baru setengah
jam mereka bertemu ketika Bayu menerima panggilan yang masuk ke HPnya dan
mengatakan bahwa dia harus buru-buru pulang.
“Aduh Meeta maaf ya. Istriku telphon minta aku
segera pulang.”
“Oh ..”
Bukan
karena baru sebentar mereka bertemu yang membuat Meeta kecewa waktu itu. Tapi lebih
karena suaminya terlanjur meninggalkannya untuk berangkat kerja. Andai
sebelumnya dia tahu bahwa pertemuan itu hanya akan berlangsung setengah jam,
dia pasti bisa memaksa suaminya untuk ikut menemui Bayu. Dan dia tak perlu
bingung memikirkan bagaimana caranya dia bisa pulang ke rumahnya.
Meeta
memang tak pernah pergi sendirian semenjak menikah, tak tahu jalur bus yang
bisa mengantarkannya pulang ke rumah dan tak pernah memiliki keberanian untuk
naik taksi sendirian di kota sebesar Jakarta. Dan Bayu tahu tentang ini, Meeta
pernah menceritakannya saat Bayu mengajaknya bertemu waktu itu.
Bayu
juga pasti tahu bahwa dia benar-benar kebingungan memutuskan apa yang harus dia
lakukan jika Bayu pulang. Tak mungkin bagi Meeta untuk menunggu suaminya
sendirian sampai sore hari, tapi Meeta juga tak memiliki keberanian untuk
pulang sendiri.
Dan Bayu menggunakan kebingungan Meeta untuk
memancingnya masuk ke dalam perangkap yang sudah disiapkannya.
“Kalo
suamimu nggak bisa jemput, aku bisa antar kamu sampai halte arah Bekasi. Nanti
kuberitahu naik bus apa.”
Bayu
sangat tahu bahwa tak mungkin bagi suami Meeta berbalik arah menjemput Meeta.
Dia sudah memperkirakan waktu dengan tepat. Akhirnya Meeta memutuskan ikut Bayu
sampai halte terdekat tepat seperti dugaannya.
***
Bab 1 dan 2 = 3.760
Bab 3 = 2.603 === total semuanya = 6.363 words
Tidak ada komentar:
Posting Komentar