CEWEK TERMANIS..


Kutatap diriku didepan cermin, melihat bayang tubuhku disana. menyesali berlalunya waktu yang kubuang tanpa sempat memperhatikannya.
Kulit yang tampak kencang dan segar itu mulai mengendur disana sini, terlihat kering dan kusam. Terpanggang teriknya mentari bertahun-tahun tanpa tersentun cream dan sunblock untuk melindunginya.
Goresan selulit menyilang membentuk garis-garis putih yang menghiasi kulit kusan itu di beberapa tempat. Bahkan bekas garukan saat-saat kehamilannya tampak jelas membekas di perutnya.
Tanganku bergerak keatas perut, menggenggam lembut kedua belah bukitku yang dulu begitu indah dan kencang. Sekarang keduanya tampak menggantung lemas. Seakan isinya telah habis dipompa keluar oleh kedua peri kecilku saat mereka mengisapnya dengan kuat.
Aku mendesah sambil tak henti memperhatikan sesosok tubuh kusam yang dipantulkan cermin didepanku.


Benarkah ini tubuhku yang dulu indah dan banyak membuat wanita iri padaku?
Benarkah ini tubuh yang kubaggakan waktu itu?
Kemana perginya keindahan yang dulu melekat disana?
Waktu telah menunjukkan kuasanya. Kesibukanku sebagai ibu rumah tangga tanpa asisten, membuatku tak sempat memikirkan penampilan dan tubuhku.
Setiap hari selalu berkejaran dengan waktu, menyelesaikan semua pekerjaan rumah yang tak ada habisnya, melayani semua kebutuhan suami dan membesarkan kedua anakku yang masih balita.
Bahkan sekedar untuk menyisir rambutpun aku tak sempat. Semua orang dirumah ini selalu meneriakkan keinginan mereka, menuntutnya untuk menyiapkan segala sesuatunya.
Aku mendesah dengan sedih.
Mungkin inilah penyebab para suami mencari selingkuhan di luar sana. Istrinya yang tak punya waktu dan malas merawat tubuhnya membuat para suami mengalihkan pandangannya pada gadis lain yang lebih menawan.
Sudah terlambat buatnya untuk menyesali semua waktu yang tebuang. Sudah terlambat baginya untuk mengembalikan tubuh indahnya. Dan sudah sangat terlambat baginya untuk mencoba kembali memikat suaminya.
Dia telah terbang bersama gadis lain yang lebih menawan di luar sana. Dan tak ada lagi harapan baginya untuk membuat suaminya kembali mencintainya.
Apa yang bisa dia gunakan untuk membuatnya kembali ke rumah?
Tubuh dan kecantikannya sudah terkikis oleh usia. Rumah mereka tak lagi terasa nyaman buat suaminya yang suka kerapian. Kerja kerasnya merapikan rumah selalu berhasil diporakporandakan kedua peri kecilnya.
Dan bahkan gairah di atas ranjangpun sudah lama tak mampu dia berikan.
Keletihannya mengurus rumah dan anak-anak telah melenyapkan segala nafsu dan gairah pada dirinya. Sudah lama dia hanya berperan sebagai pelayan suaminya, berpura-pura orgasme agar semuanya segera selesai dan dia dapat memejamkan matanya untuk beristirahat.
Ya! tak ada yang bisa dia lakukan untuk memikat kembali suaminya pulang ke rumah. Kesadaran itulah yang bisa meredakan rasa marah dihatinya. Membuatnya mampu melanjutkan hidupnya sendirian sekarang!
dia mulai mengenakan pakaiannya. Sebentar lagi kedua anaknya akan berteriak meminta perhatiannya. Tak ada waktu baginya untuk menyesali semuanya!
Baginya saat ini hanya merekalah hidupnya!
Hanya kepada merekalah dia menggantungkan cinta dan harapannya.
Hanya kedua peri kecilnya yang menguatkannya!
Sedikit tersentak saat sebuah tangan mungil mendekapnya.
Jagoan kecilnya memeluk pinggangnya dengan mata menyiratkan perasaan cinta.
Kukembangkan senyum sambil mengusap jari mungilnya. tak lagi bisa membendung air mataku yang tumpah saat mendengarnya mengucapkan kata-kata.
"Bagi topan, mama cewek termanis di dunia!"
"I love you ma!"

By Rinzhara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar