CUPLIKAN BAB 23
Urusan
dengan Anantha banyak membuang waktunya! Dia masih harus memeriksa kerja
personilnya di rumah Bayu, masih harus ke Polres Bogor untuk mendapatkan
laporan pemeriksaan Bayu Anggara dan masih harus ke rumah sakit untuk memeriksa
keadaan Meeta.
Gunawan
menghempaskan tubuhnya diatas sofa, mengamati kerja seluruh anggota timnya yang
terlibat. Rasa lelah juga terlihat pada tubuh mereka. Namun semangat kerja
mereka pantas mendapatkan penghargaan. Gunawan tahu akan banyak masalah yang
menghadangnya sehubungan dengan kasus Anantha. Akan banyak orang yang merasa
terlibat dan ingin ikut campur tangan mengacaukan penyidikannya. Akan banyak
nama besar yang nantinya butuh penjelasannya.
Gunawan
menghembuskan nafas lelah. Keberhasilan misinya malam ini bukan akhir dari
kasus penculikan yang berhasil dia ungkapkan. Tapi justru awal langkah timnya
untuk bisa memperjuangkan kasus Anantha agar bisa masuk ke meja pengadilan.
***
Anantha
duduk di sofa besar dengan wajah yang masih menyiratkan kemarahan. Dia sudah
menutupi tubuh telanjangnya dengan kimono kamar sesaat setelah kepolisian
mendobrak pintu kamarnya dan menangkap basah dirinya sedang menendang dan
menginjak-injak tubuh Meeta.
Anantha menatap wajah pengacara
didepannya dengan mata tajam.
“Kemana
saja kau? Aku menelponmu lebih dari dua jam yang lalu!”
“Maaf
bos, saya harus menghubungi beberapa orang dulu sebelum kesini. Dan
mengumpulkan berkas yang bisa digunakan untuk melakukan negoisasi penangguhan
penahanan.”
“Aku
tidak mau tahu apa saja yang kau lakukan. Bebaskan aku! Gunakan semua cara! Aku
tidak mau ikut mereka ke kantor polisi sekarang.”
“Ada
prosedur pemeriksaan yang membutuhkan kehadiran bos disana. Dan saya harus
mendapatkan surat penangguhan dulu sebelum bos bisa pulang.”
“Aku tidak mau tahu apapun alasannya!
Katakan pada Gunawan bodoh itu untuk tak menggangguku sekarang.”
Pengacara
didepannya hanya bisa menarik nafas dalam. Merasakan betapa sulit berada di
posisinya. Dia teramat mengenal sosok Gunawan. Satu dari sedikit personil
kepolisian yang idealis dan memegang teguh prinsip hukum dan keadilan.
“Baik bos!
Saya akan coba sekarang, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa jika pihak
kepolisian menolak pemeriksaan dilakukan disini.”
Pengacara
itu bergegas keluar ruangan untuk mencari Gunawan. Dan dengan langkah lesu
kembali ke ruangan dimana Anantha sedang menunggu kabarnya.
Gunawan
telah meninggalkan villa Anantha. Dan menunggu mereka semua di kantor polisi
saat ini juga!
***